Secara
umum, frekuensi kaum pria untuk memangkas dan merapikan rambutnya lebih sering
dibanding kaum wanita. Karena ada tuntutan untuk selalu memiliki rambut rapi
dan pendek, maka biasanya seorang pria akan memangkas rambutnya setiap dua
bulan sekali.
Selain
itu, tidak semua pria merasa nyaman untuk merapikan dan memangkas rambutnya di
salon wanita, karena adanya imej tertentu yang melekat pada salon wanita. Bukan
rahasia lagi, dengan merebaknya isu salon plus-plus, mengakibatkan sementara
kaum pria merasa risih untuk mendatangi
salon wanita. Disamping itu, dengan berbagai alasan banyak ibu rumah tangga
yang sebenarnya keberatan jika suaminya merapikan atau memangkas rambut di
salon wanita.
Faktor
lain, banyak kaum pria yang merasa kurang nyaman dengan tempat pangkas rambut
pria yang sederhana. Hal ini dikarenakan tempat dan kecakapan tukang cukurnya
yang terbatas dan kebanyakan hanya menguasai model-model potongan rambut pria
yang klasik (bros, kuncung atau sekedar memendekkan saja).
Dengan
demikian, sebenarnya kaum pria memerlukan tempat cukur khusus pria agar bisa
mewakili citranya, serta bisa mengikuti
model potongan rambut pria yang up to
date dan trendy. Tentunya juga
tempat potong rambut yang memiliki peralatan yang lengkap dan bisa memberikan
kenyamanan maksimal. Keberadaan tempat bangkas rambut pria seperti ini
(barbershop) yang mulai merebak di Yogyakarta, secara mengejutkan ternyata berhasil
menunjukkan omzet yang fantastis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar